Muth is back! Nah, kali ini Muth mau
membahas tentang Maria Kristin Yulianti, atlet bulutangkis tunggal putri
Indonesia. Kali ini, BL pasti banyak yang tau tentang Maria Kristin Yulianti.
Dia adalah pahlawan bangsa Indonesia di Olimpiade Beijing 2008.
Oke,
pertama kita bahas mengenai data-data pribadi Maria. Maria Kristin Yulianti
lahir di Tuban, 25 Juni 1985. Sekarang udah berumur 31 tahun. Anak dari
pasangan Yuli Purnomo-Herbianti ini mengaku sudah rajin bermain bulutangkis
pada usia 9 tahun. Dia bahkan sudak tinggal di asrama atlet dan jauh dari
keluarganya sejak kelas 5 SD. Mungkin usia 11 tahun-an. Maria bahkan mengaku
sering nangis gegara rindu keluarga. Tapi, akunya, lama-lama malah terbiasa
dengan lingkungan barunya. Maria punya hobi yang sama dengan anak-anak remaja
umumnya, seperti baca teen-lit, travelling, hingga jalan-jalan ke mall mengisi
libur latihan.
Cukup
dengan data pribadi Maria, kita bahas tentang perjalanan Maria dalam karirnya
di bulutangkis. Maria Kristin sebenarnya sudah aktif sebagai pemain bulutangkis
nasional Indonesia sejak tahun 2004. Wah, sudah 12 tahun yang lalu! Awal-awal
berlatih tepok bulu saat ia masih kecil, Maria malah membenci bulutangkis.
Tapi, ayahnya Maria selalu men-support anaknya dan memberi motivasi, akhirnya
Maria perlahan-lahan menyukai bulutangkis, dan jadilah Maria sebagai juara
Porseni di Tuban.
Dan,
ternyata Maria sempat ditolak oleh PB Djarum, lho. Tapi Maria tidak menyerah
begitu saja. Dengan dukungan keluarga terutama dari sang ayah, dia akhirnya
berhasil masuk ke PB Djarum di tahun berikutnya. Di PB Djarum, Maria mengikuti
turnamen nasional, dan ia berhasil masuk final. Karena itu, ia dilirik oleh
PBSI dan masuk ke Pelatnas Cipayung.
Pada
pagelaran Piala Uber 2008, Maria turut serta membawa tim Uber Indonesia masuk
ke final. Sayangnya, tim Uber Indonesia kala itu harus puas menjadi runner-up
setelah dikalahkan China di final. Alhasil, Maria dan kawan-kawannya sesama tim
Uber Indonesia harus puas membawa medali perak.
Pada
pagelaran Olimpiade Beijing 2008, Maria akhirnya berhasil meraih medali
perunggu untuk Indonesia setelah mengalahkan Lu Lan dari China di pertandingan
perebutan medali perunggu. Sebelumnya, di pertandingan semifinal, Maria
ditaklukkan oleh Zhang Ning asal China, dengan dua set langsung 21-15 21-15.
Saat Maria memenangkan pertandingan perebutan medali perunggu, Lu Lan bahkan
menangis karena tidak berhasil membuat China mendominasi tunggal putri di
Olimpiade Beijing 2008.
Sebelum
melangkah ke topik selanjutnya tentang Maria, yuk kita bahas perjalanan Maria
di Olimpiade Beijing 2008. Di babak pertama, Maria bertemu dengan salah satu
pemain tunggal putri terbaik Jerman, Juliane Schenk, dan berhasil membuat
kejutan dengan mengalahkan Schenk dengan skor tipis 18-21 21-13 22-20. Di babak
kedua, Maria berhasil maju ke babak perdelapan final (16 besar) setelah
mengalahkan srikandi Spanyol, Yoana Martines 21-9 21-14.
Di
babak perdelapan final, Maria kembali membuat kejutan dengan mengalahkan
peringkat satu dunia saat itu, Tine Rasmussen. Tine menyerah dari Maria dengan
skor 18-21 21-19 21-14. Sungguh sebuaah prestasi yang luar biasa bagi seseorang
yang dianggap sebagai underdog. Di
babak perempat final, giliran Saina Nehwal yang menjadi korban Maria dengan
skor 26-28 21-14 21-15. Dan di babak semifinal, ia bertemu dengan Zhang Ning,
seperti yang sudah Muth tulis di paragraf di atas. Setelah meraih medali
perunggu OG Beijing 2008, Maria dijuluki sebagai ‘The Next Susi Susanti’ karena
kemampuannya yang cemerlang seperti Susi Susanti.
Namun,
Maria akhirnya pensiun dari bulutangkis pada awal Januari 2011 lantaran cedera
lutut kanan berkepanjangan yang ia derita. Tetapi, Maria tetap dianggap sebagai
pahlawan bagi bangsa Indonesia dan gadis yang pantang menyerah. Tetap semangat
ya.
Saina
Nehwal yang meraih medali perunggu di Olimpiade London 2012, mengatakan bahwa
ia tidak akan pernah bisa melupakan pertandingan perempat final OG Beijing 2008
dimana ia dikalahkan oleh Maria Kristin. Dilansir Hindustantimes.com, Saina
berkata bahwa ia tidak pernah melupakan pertandingan perempat final OG 2008
dimana ia unggul jauh 11-3 di interval game ketiga, dan menyerah 15-21. Saat
ini, Maria melatih anak-anak usia 12 tahun di PB Djarum Kudus. Prestasi terakhir
yang ditorehkan cewek dengan tinggi 169 cm ini adalah runner Up Russian White
Nigths Challenge 2011.
Dari
gosip terbaru katanya Maria akan menikah dengan seseorang yang Muth lupa
namanya. Dan itu bukan gosip, tapi nyata hehehe.. Dan mungkin bagi BL era
2008-2013 (kurang lebih ya, karena saya jadi BL pas tahun 2011) mungkin tau ya.
Dulu saya sering banget baca FF mengenai kisah cinta Maria-Simon Santoso
(MarMon). Katanya sih, mereka pacaran. Saya juga kurang cari info tentang
mereka, karena lebih sering baca FF HendLy atau Tolyn dibanding MarMon (mungkin
para BL baru kurang tau, karena sekarang FF seperti itu udah jarang saya baca
sekarang). Tapi sekarang Simon udah nikah dan Maria juga akan menikah, jadi
mungkin mereka punya jalan hidup masing-masing (ngga nyambung). Yang mau baca
FF seperti itu cari deh, di blognya para BL.
Yup. Sekian. See ya on the next post!