Rabu, 28 Desember 2016

Maria Kristin Yulianti : Hobi Baca Teen-lit, Peraih Perunggu Olimpiade Beijing 2008



Muth is back! Nah, kali ini Muth mau membahas tentang Maria Kristin Yulianti, atlet bulutangkis tunggal putri Indonesia. Kali ini, BL pasti banyak yang tau tentang Maria Kristin Yulianti. Dia adalah pahlawan bangsa Indonesia di Olimpiade Beijing 2008.
                Oke, pertama kita bahas mengenai data-data pribadi Maria. Maria Kristin Yulianti lahir di Tuban, 25 Juni 1985. Sekarang udah berumur 31 tahun. Anak dari pasangan Yuli Purnomo-Herbianti ini mengaku sudah rajin bermain bulutangkis pada usia 9 tahun. Dia bahkan sudak tinggal di asrama atlet dan jauh dari keluarganya sejak kelas 5 SD. Mungkin usia 11 tahun-an. Maria bahkan mengaku sering nangis gegara rindu keluarga. Tapi, akunya, lama-lama malah terbiasa dengan lingkungan barunya. Maria punya hobi yang sama dengan anak-anak remaja umumnya, seperti baca teen-lit, travelling, hingga jalan-jalan ke mall mengisi libur latihan.
                Cukup dengan data pribadi Maria, kita bahas tentang perjalanan Maria dalam karirnya di bulutangkis. Maria Kristin sebenarnya sudah aktif sebagai pemain bulutangkis nasional Indonesia sejak tahun 2004. Wah, sudah 12 tahun yang lalu! Awal-awal berlatih tepok bulu saat ia masih kecil, Maria malah membenci bulutangkis. Tapi, ayahnya Maria selalu men-support anaknya dan memberi motivasi, akhirnya Maria perlahan-lahan menyukai bulutangkis, dan jadilah Maria sebagai juara Porseni di Tuban.
                Dan, ternyata Maria sempat ditolak oleh PB Djarum, lho. Tapi Maria tidak menyerah begitu saja. Dengan dukungan keluarga terutama dari sang ayah, dia akhirnya berhasil masuk ke PB Djarum di tahun berikutnya. Di PB Djarum, Maria mengikuti turnamen nasional, dan ia berhasil masuk final. Karena itu, ia dilirik oleh PBSI dan masuk ke Pelatnas Cipayung.
                Pada pagelaran Piala Uber 2008, Maria turut serta membawa tim Uber Indonesia masuk ke final. Sayangnya, tim Uber Indonesia kala itu harus puas menjadi runner-up setelah dikalahkan China di final. Alhasil, Maria dan kawan-kawannya sesama tim Uber Indonesia harus puas membawa medali perak.
                Pada pagelaran Olimpiade Beijing 2008, Maria akhirnya berhasil meraih medali perunggu untuk Indonesia setelah mengalahkan Lu Lan dari China di pertandingan perebutan medali perunggu. Sebelumnya, di pertandingan semifinal, Maria ditaklukkan oleh Zhang Ning asal China, dengan dua set langsung 21-15 21-15. Saat Maria memenangkan pertandingan perebutan medali perunggu, Lu Lan bahkan menangis karena tidak berhasil membuat China mendominasi tunggal putri di Olimpiade Beijing 2008.
                Sebelum melangkah ke topik selanjutnya tentang Maria, yuk kita bahas perjalanan Maria di Olimpiade Beijing 2008. Di babak pertama, Maria bertemu dengan salah satu pemain tunggal putri terbaik Jerman, Juliane Schenk, dan berhasil membuat kejutan dengan mengalahkan Schenk dengan skor tipis 18-21 21-13 22-20. Di babak kedua, Maria berhasil maju ke babak perdelapan final (16 besar) setelah mengalahkan srikandi Spanyol, Yoana Martines 21-9 21-14.
                Di babak perdelapan final, Maria kembali membuat kejutan dengan mengalahkan peringkat satu dunia saat itu, Tine Rasmussen. Tine menyerah dari Maria dengan skor 18-21 21-19 21-14. Sungguh sebuaah prestasi yang luar biasa bagi seseorang yang dianggap sebagai underdog. Di babak perempat final, giliran Saina Nehwal yang menjadi korban Maria dengan skor 26-28 21-14 21-15. Dan di babak semifinal, ia bertemu dengan Zhang Ning, seperti yang sudah Muth tulis di paragraf di atas. Setelah meraih medali perunggu OG Beijing 2008, Maria dijuluki sebagai ‘The Next Susi Susanti’ karena kemampuannya yang cemerlang seperti Susi Susanti.
                Namun, Maria akhirnya pensiun dari bulutangkis pada awal Januari 2011 lantaran cedera lutut kanan berkepanjangan yang ia derita. Tetapi, Maria tetap dianggap sebagai pahlawan bagi bangsa Indonesia dan gadis yang pantang menyerah. Tetap semangat ya.
                Saina Nehwal yang meraih medali perunggu di Olimpiade London 2012, mengatakan bahwa ia tidak akan pernah bisa melupakan pertandingan perempat final OG Beijing 2008 dimana ia dikalahkan oleh Maria Kristin. Dilansir Hindustantimes.com, Saina berkata bahwa ia tidak pernah melupakan pertandingan perempat final OG 2008 dimana ia unggul jauh 11-3 di interval game ketiga, dan menyerah 15-21. Saat ini, Maria melatih anak-anak usia 12 tahun di PB Djarum Kudus. Prestasi terakhir yang ditorehkan cewek dengan tinggi 169 cm ini adalah runner Up Russian White Nigths Challenge 2011.
                Dari gosip terbaru katanya Maria akan menikah dengan seseorang yang Muth lupa namanya. Dan itu bukan gosip, tapi nyata hehehe.. Dan mungkin bagi BL era 2008-2013 (kurang lebih ya, karena saya jadi BL pas tahun 2011) mungkin tau ya. Dulu saya sering banget baca FF mengenai kisah cinta Maria-Simon Santoso (MarMon). Katanya sih, mereka pacaran. Saya juga kurang cari info tentang mereka, karena lebih sering baca FF HendLy atau Tolyn dibanding MarMon (mungkin para BL baru kurang tau, karena sekarang FF seperti itu udah jarang saya baca sekarang). Tapi sekarang Simon udah nikah dan Maria juga akan menikah, jadi mungkin mereka punya jalan hidup masing-masing (ngga nyambung). Yang mau baca FF seperti itu cari deh, di blognya para BL.
                Yup. Sekian. See ya on the next post!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar